Polimer Clay dan Air Dry Clay
Tanah liat polimer dan tanah liat kering udara adalah dua jenis tanah liat pemodelan dengan sifat dan kegunaan berbeda.
Tanah liat polimer adalah jenis tanah liat sintetis yang terbuat dari resin polivinil klorida (PVC), bahan pemlastis, dan pewarna. Ini sangat serbaguna dan dapat dibentuk dan dibentuk menjadi berbagai bentuk. Setelah dipanggang dalam oven, tanah liat menjadi keras dan tahan lama. Tanah liat jenis ini juga tahan terhadap kelembapan dan dapat diampelas, dibor, dan dicat setelah mengeras.
Air dry clay, sesuai dengan namanya, merupakan jenis tanah liat yang dapat mengering dengan sendirinya tanpa perlu dipanggang. Seringkali terbuat dari bahan alami seperti tanah liat, tepung, dan air. Tanah liat kering udara sangat ideal untuk membuat struktur yang ringan dan halus, karena tidak menyusut atau retak sebanyak tanah liat polimer selama proses pengeringan. Namun, tanah liat yang dikeringkan dengan udara membutuhkan waktu beberapa hari hingga benar-benar kering dan dapat menjadi rapuh atau retak jika terlalu banyak ditangani selama proses pengeringan.
Untuk pemula, tanah liat kering udara mungkin merupakan pilihan yang lebih baik karena lebih mudah dikerjakan dan tidak memerlukan peralatan khusus atau sumber panas. Umumnya juga lebih murah dibandingkan tanah liat polimer dan merupakan pilihan yang baik untuk membuat proyek yang lebih kecil dan sederhana. Di sisi lain, tanah liat polimer adalah pilihan bagus bagi mereka yang ingin membuat proyek yang lebih kompleks dan tahan lama serta tahan terhadap elemen dan ujian waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar